• Home
  • About Us
  • Contact
    • Facebook
    • Instagram
    • Twitter
    • YouTube

Ini Cerita Mama

'Cause there are always at least two sides of every parenting story

  • Pregnancy and Birth
  • Parenting
  • Playtime and Travel
  • Happy Tummy
    • Breastfeeding
  • Health
  • Mama’s World

Menyapih Ke-dua Kalinya

August 19, 2017 by Witania Larasati

Sejujurnya aku masih agak bingung. Udah dua minggu lebih Ishaq nggak mau nenen lagi. Tapi sepertinya bener bahwa dia menyapih dirinya sendiri, di umur 8 bulan. Dan mamanya harus terima kenyataan menyapih dini (lagi).

Ketika Ishaq lahir, aku yakin banget bisa lebih lama menyusui, dibandingkan ketika menyusui Ishai. Di usia Ishai 13 bulan, dia udah berhenti nenen tanpa drama karena mama hamil adiknya, walaupun prosesnya sekitar tiga bulanan. Cerita menyapih pertama kali ke Ishai bisa baca di sini. Nah sementara Ishaq, sejak IMD, udah nunjukkin tanda appetite yang jauh lebih tinggi dibanding abangnya hehehe. Dia berhasil ketemu puting dan nenen, kurang dari setengah jam dari lahir.

Happy banget ketika IMD. Ishaq berhasil ketemu nenen mama!

Alhamdulillah ASI-ku lumayan lebih banyak dibanding ketika abangnya, terhitung dari jumlah stok ASIP yang kekumpul hampir 100 botol ketika kerja. Buat geng minimalis ASI kaya aku, 100 itu luarrrr biasa banyaknya. Dan Ishaq juga berlimpah rejekinya karena adikku ASI-nya luberrrr (yang juga punya bayi beda sebulan sama Ishaq). Alhasil sering banget dapet kiriman ASIP untuk bantuin adikku ngosongin freezernya yang gak cukup. Alhamdulillah….

Muka Ishaq yang mabok susu. Sayaaaaangggg

Tapi… di bulan ke-6, tanda-tanda stok menipis mulai terlihat. Ya iyalah, dari segitu banyak stok plus tambahan kiriman ASIP dari adikku, Ishaq minumnya buanyaaaaaakk… Aku nggak terlalu stress dan mikir positif aja. Lagipula, aku udah nrimo kok emang ASI-ku gak banyak. Siap-siap lah dalam waktu dekat akan nambah sufor. Gak papa, abang juga anak formula. Mamapun anak formula kokkk ketika bayi. He’ll be okay.

Syukurlah 6 bulan lewat, dan datang saatnya aku liburan ke Bali ketika Ishaq umur 7 bulan. Terjadi tragedi karena ASIP yang aku bawa untuk liburan seminggu, lupa dimasukin ke kulkas semalaman suntuk saking capeknya waktu itu. Sekitar 8 kantong ASIP harus kubuang. Ada hari di mana Ishaq cukup nenen aja ketika mama nggak kerja, tapi seringkali harus nombok 1 botol ASIP per hari karena nenen aja gak cukup. Alhasil, susu formula lah untuk pertama kalinya. Lagi-lagi mikir positif: at least udah lewat 6 bulan, lewat lah itu momok menakutkan bagi ibu-ibu ASI tiris: “eksklusif ASI gak anaknya…?”

Anyway… kesukaan Ishaq ke sufor ternyata berlanjut. Pulang dari Bali, setidaknya satu kali sehari minum susu formula. Tapi dua minggu setelahnya, dimulailah drama Ishaq marah dan nangis kalo dikasih ASIP, maunya susu formula aja. Padahal aku masih mompa di kantor. Jadilah ASIP fresh ataupun dari freezer harus dibuang terus. Yasudah, nggak papa… selama masih mau nenen kalau malam.

Kuputuskan untuk berhenti mompa di kantor. Kenapa? Kenapa gak lanjut aja mompa? Kan sayang ASInya? Kan begini kan begitu? Hmmm sebagai ibu bekerja yang selalu menyempatkan 30 menit dikali dua dalam sehari, hasilnya cuma setengah botol sekali pompa, tapi harus tetep bisa selesai semua kerjaan di kantor, plus harus bisa pulang nggak kemaleman, itu STRESSFUL banget. Mana setelah itu hasil pompaannya dibuang. Yaudah…. aku harus let go. Suamiku dukung stop pumping yang penting nggak stress. Lagi-lagi.. yasudah, nggak papa… selama masih mau nenen kalau malam.

Akan merindu nenen bius. Nangis dan rewel langsung clep, tidur deh dia…

However, early weaning starts very early ya. Suatu ketika Ishaq mulai meraung-raung kalau malam. Nggak bisa tidur dengan clep nenen saja. Harus tambah 1 botol sufor. Singkat cerita, dari hanya tambahan 1 sufor ketika malam, malah jadi nggak mau nenen sama sekali. Sehari… dua hari… eh sampai dua minggu nggak mau nenen.

Binnung puting? Mungkin. Tau enaknya rasa sufor dibanding ASI? Mungkin. Tapi yang terlihat dari mataku ya Ishaq menyapih dirinya sendiri. Aku bingung, karena merasa belum siap. Anaknya baru 8.5 bulan kok. Bahkan masih jauh dari umur abangnya ketika menyapih. Tapi ya itu mau anaknya.. berkali-kali ditawarin tetep nggak mau (dan nggak minta). Ya mama mau nggak mau harus terima…

Emang sih, dibanding abang, Ishaq gak nenenholic. Yang penting kenyang… mau nenen mama langsung, mau lewat botol, apapun boleh. Dan nggak seperti abang yang mudah sekali dibius nenen, Ishaq nggak terlalu seperti itu.

Ini keputusan Ishaq sendiri. Mama harus terima. Apakah takut? Iya kok takut, sedih, nanti gimana bondingnya sama mama. Tapi percaya lah, gak cuma nenen kok cara bonding dengan anak. Pasti ada cara lainnya.

Lucu ya, cerita menyapih anak beda-beda. Ada yang susaaaah banget disapih, ada yang gampang, ada juga yang malah anaknya nyapih sendiri kaya Ishaq. Menurut aku pribadi, yang penting mamanya gak stress, anaknya gak dipaksa-paksa. Semangat buat mama lain yang sedang dalam proses sapih. Semoga nggak bikin stress yaaaaa…

I love you, Nak ❤️

Related Post

My Exclusive Pumping Tips Setelah mematahkan beberapa ketakutan exclusive pumping, termasuk nanti supply susunya akan cepat habis, mulai banyak yang bertanya ke aku, aku list d...
Paying It Forward: Donor ASI Kalo Karin pernah bilang iri sama aku karena aku bisa menyusui langsung, nah aku iri sama Karin karena ASI-nya buanyaaak.. Memang ASI-ku tergolong bia...
Breastfeeding Essentials It’s my favorite items that contribute biggest support to my exclusive pumping journey : Medela Swing Maxi It’s a must banget untuk pu...
Tips Pumping saat Travelling Selain mengakali manajemen ASIP, penting juga mengakali saat pumping saat liburan. Bagaimana caranya agar dapat pumping dengan (diusahakan) teratu...

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • LinkedIn
  • Email
  • Pinterest

Related

Filed Under: Breastfeeding, Parenting Tagged With: ASI, breastfeeding, early weaning, ibu asi, menyapih, menyusui, weaning, weaning with love

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About

wiwit-karin Hi, welcome to this blog! Di sini Wiwit & Karin berbagi cerita dan sharing mengenai kehidupan menjadi seorang mama, terutama parenting yang dikemas lebih dari 1 sudut pandang. Because there’s no right & wrong in parenting, there are always at least two sides of every story.

  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Popular Posts

Travelling with Baby : Flying with Infant
Review : Nosefrida Nasal Aspirator
My Exclusive Pumping Tips
Pengalaman Infeksi Saluran Kemih pada Bayi

Archives

2018

  • + January (3)

2017

  • + December (1)
  • + November (6)
  • + October (3)
  • + September (2)
  • + August (8)
  • + July (4)
  • + June (4)
  • + May (9)
  • + April (9)
  • + March (14)
  • + February (9)
  • + January (9)

2016

  • + December (7)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)

Ini Cerita Mama · Copyright © 2019

loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.